Permintaan Gas Alam Melonjak Analisis Mendalam dan Saham Teratas untuk Perdagangan Berdasarkan Tren Pasar Energi Terkini
Pada Jumat lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar -1.49 persen hingga mencapai level 7.241.
Menurut Angga Septianus, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), kondisi ini dipengaruhi oleh net inflow sebesar Rp 1.12 triliun, dengan top inflow berasal dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp 2.8 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp 2.7 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 2.6 triliun.
Angga menjelaskan bahwa minggu lalu, investor domestik melakukan penjualan yang diimbangi oleh investasi asing. Sektor yang mengalami penurunan tertinggi adalah IDXBASIC sebesar -6.12 persen dan IDXINFRA sebesar -2.76 persen. Sementara itu, sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah IDXFINANCE sebesar 3.09 persen dan DXCYCLIC sebesar 3.07 persen.
Tiga sentimen utama yang memengaruhi IHSG minggu lalu adalah kenaikan consumer confidence dalam negeri menjadi 123.8 (0.2 poin), penurunan harga minyak oleh Arab Saudi yang awalnya menurunkan WTI & Brent sebesar 3-4 persen, namun kemudian rebound karena adanya kekhawatiran pasokan dari konflik Timur Tengah.
Angga menyarankan para trader untuk memperhatikan beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi IHSG dalam minggu ini, seperti over supply nickel yang dapat memengaruhi emiten nikel, dan kenaikan harga natural gas yang dapat memberikan dorongan positif pada emiten-emiten gas. IPOT merekomendasikan tiga saham untuk trading minggu ini, yaitu PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).